Kenali Penyebab dan Cara Mencegah Penyakit Busuk Akar Hidroponik

Banyak sekali masalah yang dihadapi oleh para petani yang berhubungan dengan penyakit yang menyerang kebun mereka. Banyak juga penyakit yang sangat sulit untuk dikenali gejalanya sehingga bisa saja menyebabkan kerusakan parah pada tanaman atau kebun petani. Salah satu penyakit yang sering dialami adalah busuk akar hidroponik.
Busuk akar hidroponik adalah penyakit yang mempengaruhi akar tanaman. Sesuai dengan namanya, penyakit ini bisa membuat akar menjadi busuk. Busuk akar hidroponik dapat menyebabkan pertumbuhan yang buruk dan biasanya menyebabkan kematian tanaman jika tidak ditangani dengan baik.
Penyakit akar busuk adalah salah satu masalah yang harus diperhatikan. Sebaliknya, jika tidak segera mengetahui gejalanya, bisa saja tidak tepat dalam melakukan pencegahan dan mengatasi akar busuk dalam kebun hidroponik.
Mengapa Busuk Akar Hidroponik Terjadi?
Fenomena akar busuk bisa terjadi dalam beberapa cara yang berbeda. Hal ini juga bergantung pada jenis tanaman yang terdampak: apakah tumbuhan yang berbunga atau sejenis selada/tanaman rempah. Beberapa gejala umum yang sering dijumpai adalah daun menggulung keatas atau kebawah, pertumbuhan tanaman menjadi lambat, dan bisa saja warna daun menguning.
Alasan utama yang menyebabkan akar busuk adalah tingkat/kadar oksigen yang tidak mencukupi untuk sampai ke akar tanaman. Penyakit ini sangat sering dialami oleh sistem hidroponik seperti deep water culture (DWC) atau nutrient film technique (NFT). Pada kedua sistem tersebut, semua akar tanaman akan terpapar oleh nutrisi cair yang sama dan mengalir terus menerus.
Sistem DWC atau NFT menggunakan kadar nutrisi dan kondisi lingkungan yang sama. Jadi, jika satu tanaman terindikasi kekurangan kadar oksigen, maka tanaman yang lain hampir bisa dipastikan akan mengalami hal yang sama.
Terkait kadar oksigen, mengatasinya mungkin bisa dengan sesederhana melakukan pemantauan pada level oksigen air agar tercukupi. Padahal, kadar oksigen bukan satu-satunya penyebab akar busuk.
Jamur dan patogen seperti Pythium dan Phytophthora adalah jenis jamur yang hidup di air dan bisa menyerang tanaman pada kondisi yang tepat. Aliran nutrisi cair yang terlalu hangat (>22 oC) adalah kondisi ideal untuk pertumbuhan jamur dan pada akhirnya mempengaruhi sistem keseluruhan.
Bila jamur ini sudah menetap di akar tanaman, mereka bisa bertahan hingga beberapa bulan. Spora dari jamur (patogen) ini bisa menyebar melalui media tanam yang digunakan kembali (reused), air yang tercemar, bahkan peralatan atau benda-benda yang terkontaminasi.
Pada tahap awal akar busuk, akan terbentuk lapisan lendir disekitar akar tanaman. Lapisan ini cukup untuk menghambat oksigen untuk diserap akar. Selain itu, inilah yang memungkinkan patogen untuk masuk dan menutupi bagian lain di akar.
Pada intinya, pembusukan pada akar bisa saja disebabkan oleh beberapa faktor yang diringkas dan ditambahkan sebagai berikut:
1. Bagian yang mati di kebun seperti daun dan akar–hal ini bisa menjadi mengerikan jika menyebar ke tanaman lainnya.
2. Kekurangan kadar oksigen pada akar–ketika level debit air stagnan, oksigen yang terserap oleh akar akan cenderung kurang cukup.
3. Suhu/heat – aliran nutrisi cair yang terlalu hangat bisa menjadi media yang cocok untuk bakteri atau jamur bereproduksi dan menyebar. Reservoir yang cukup dingin bisa menghambat pertumbuhan mereka.
4. Memindahkan akar yang masih muda–ketika akar masih muda, mereka baru dalam tahap membentuk sistem pertahanan diri mereka. Memindahkannya akan memperlemah sistem tersebut dan bahkan bisa meningkatkan peluang mereka terpapar bakteri dan patogen yang menyerang dengan cepat.
5. Cahaya 'bocor' menuju reservoir (media tanam/kebun)–hal ini bisa mempercepat pertumbuhan bakteri yang tidak diinginkan petani di kebun.
Mengatasi Busuk Akar Hidroponik
Jika sadar bahwa ada tanaman yang terdampak penyakit pembusukan akar, lakukan cara-cara berikut untuk membantu mengatasi permasalahan:
1. Cara terbaik mencegah penyebaran busuk akar hidroponik adalah dengan memisahkan tanaman yang sudah terdampak (khususnya jika sebagian besar akarnya dan daunnya sudah menunjukkan gejala yang jelas). Ini dapat dilakukan dengan mengangkat tanaman dari media tanam dan merendamkannya dalam air atau menggunting akar yang sudah mati.
2. Jika penyakit sudah mulai mempengaruhi akar tanaman yang lain di kebun, rendamlah akar dengan air bersih dan guntinglah akar yang sudah mati dengan gunting yang steril. Tanamkan kembali tanaman di media yang baru dan sebaiknya gantilah komposisi aliran nutrisi cair.
3. Selain air, bisa juga menggunakan bahan kimia, seperti fungisida, chloropicrin, metil bromida, Physan 20, dan atau Hidrogen Peroksida (H2O2) untuk membersihkan akar dari lapisan lendir dan bakteri.
Produk kimia tersebut tidak dapat membedakan bakteri yang patogen dan yang menguntungkan akar. Karena itu, jika sudah selesai membersihkan akar, bisa kembali menambahkan bakteri yang menguntungkan (misal dengan menggunakan produk hydroguard) untuk mengembalikan fungsi akar seperti semula.
Selain itu, merupakan hal penting dalam mengidentifikasi jamur mana yang menyebabkan akar membusuk, agar selanjutnya dapat diketahui bahan kimia yang tepat untuk digunakan.
KOMENTAR
Anda harus login untuk bisa memberi komentar, login disini
-
Yakin ingin menghapus komentar ini?
CecilionXXX
Jumat, 25 Maret 2022 | 17:40 WIB
wih lengkap banger, terima kasih informasinya
-
Yakin ingin menghapus komentar ini?
VeriVender
Jumat, 25 Maret 2022 | 17:44 WIB
cari produk hydroguard di mana yah?
-
Yakin ingin menghapus komentar ini?
MomosGagap
Jumat, 25 Maret 2022 | 17:45 WIB
muantappp, dapet bekal buat nanti berkebun di rumah. tuerima kuasih!!!
-
Yakin ingin menghapus komentar ini?
KarinAlwaysRight
Jumat, 25 Maret 2022 | 17:49 WIB
oksigen sangat berperan besar yah